Saturday, February 23, 2008

PBNU Minta Pemerintah Akui Kemerdekaan Kosovo


Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menyatakan sebaiknya pemerintah Indonesia segera mengakui kemerdekaan Kosovo dari Serbia agar masyarakat muslim di sana bisa hidup damai dan dapat membangun negerinya.
Kosovo diperintah oleh misi PBB sejak pertengahan 1999, ketika bom-bom Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menghalau pasukan Serbia yang setia pada almarhum Presiden Slobodan Milosevic yang melakukan penumpasan brutal terhadap etnik Albania yang mayoritas Muslim di Kosovo.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi juga menyatakan simpatinya atas kemerdekaan Kosovo yang dinilainya dapat mengatasi krisis kemanusiaan yang sudah terjadi selama satu dekade. PBNU juga akan mengundang para ulama Kosovo untuk mengikuti forum ICIS III Juli mendatang.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (18/2) menegaskan bahwa sikap Pemerintah Indonesia masih menunggu pembahasan di Dewan Keamanan (DK) PBB untuk menentukan sikap atas kemerdekaan Kosovo.
"Kami masih terus memantau situasi yang berkembang, tidak hanya pemerintah pusat di Eropa namun juga sebagai anggota tidak tetap DK PBB, " kata Presiden, merujuk pada deklarasi kemerdekaan Kosovo, yang ditanggapi dengan sikap pro dan kontra oleh dunia internasional. SIkap pemerintah SBY-JK ini menurut banyak kalangan dinilai tidak mencerminkan sikap sebuah negara merdeka dan berdaulat.
Namun, Amerika Serikat dan sebagian besar anggota Uni Eropa langsung memberi pengakuan, sementara negara-negara OKI menyusul.
Sementara itu, Pakar politik dan peneliti dari LIPI Hermawasan Sulistio meminta Indonesia tidak terlambat untuk mengakui kemerdekaan Kosovo, sebab Kosovo secara 'de facto' sudah merdeka. "Cepat atau lambat, kita harus akui, percayalah sikap kita tidak akan berpengaruh terhadap (keutuhan) NKRI, sejauh kita bisa adil untuk Papua dan provinsi lainnya di Nusantara, " tambahnya. (novel/nuol)

Tuesday, February 12, 2008

Istana Bogor, Saksi Bisu Pelengseran Bung Karno


Setiap Juni Istana Bogor dibuka untuk umum. Selain kemegahan ruang, pengunjung boleh merenungi misteri tentang penggalan sejarah yang ditentukan dari tempat itu. Di salah satu ruang istana itulah Bung Karno menandatangani Super Semar yang berbuntut pada kejatuhannya. Lukisan WanitaBangunan seluas 1,5 hektar ini tampak megah dan kokoh. Perjalanan yang dimulai dari gedung sayap kiri melewati ruang kerja, ruang makan, perpustakaan, ruang tidur sampai ruang pertemuan yang disebut ruang teratai. Disebut demikian, karena di ruang itu terdapat lukisan bunga teratai. Ada beberapa ruangan tertentu yang tidak bisa dimasuki pengunjung. Padahal, di ruang-ruang tersebut banyak dihiasi lukisan, kebanyakan lukisan wanita yang beberapa di antaranya tidak menggunakan sehelai benang pun. “Tapi itu jangan dianggap porno, tapi sebuah karya seni,” tutur pemandu istana tentang lukisan yang rata-rata dibuat pada satu abad lampau. Seperti lukisan yang berjudul ‘Pesta Anggur’ yang berada di dekat ruang makan dibuat pada tahun 1881.Soekarno, Presiden I RI yang lama menghuni istana tersebut, memang gemar karya seni. Selain lukisan, di dalam istana juga terdapat koleksi guci, piring porselen dan patung. Untuk koleksi guci selain buatan Singkawang, ada juga yang dari Dinasti Ming abad 14. Ada pula lampu kristal yang menghiasi ruang-ruang utama. “Lampu ini dibeli di Cekoslovakia. Beratnya ada yang mencapai 500 kg,” tambah pemandu. BuitenzorgIstana Bogor mulai dipakai sebagai istana kepresidenan tahun 1950. Sebelumnya bangunan yang berdiri di tanah seluas 28,8 hektar ini difungsikan sebagai tempat tinggal Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Adalah Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff yang menemukan lokasi ini. Sebuah catatan menyebutkan, pada 10 Agustus 1744 Imhoff melakukan inspeksi ke Cianjur, Jawa Barat, dan kemudian menemukan tempat yang dianggap strategis dan cocok untuk beristirahat yakni Bogor. Setahun kemudian ia memerintahkan membangun sebuah tempat peristirahatan yang gaya bangunannya meniru bangunan gedung Bleinheim Palace, rumah tinggal Duke of Malborough, di wilayah Oxford, Inggris. Tentu gaya bangunan yang kemudian terwujud belumlah semegah dan sebesar sekarang ini. Imhoff kemudian menamai duplikat Bleinheim Palace itu Buitenzorg atau San Souci yang artinya bebas masalah dan kesulitan.Tak sedikit Gubernur Jenderal yang menjabat setelah Imhoff kemudian mengadakan perubahan-perubahan bentuk bangunan. Begitu pula pada masa perang antara Indonesia lawan Belanda, banyak bagian Buitenzorg yang hancur dan kemudian diperbaiki. 12 RusaSelain menambahkan bangunan, ada juga gubernur jenderal yang memperhatikan keindahan di luar bangunan. Herman Willem Daendels, pembangun jalan Anyer-Panarukan, misalnya, malah mengupayakan adanya hewan-hewan liar yang akan dilepas di halaman pesanggrahan. Gubernur jenderal yang berkuasa antara tahun 1808-1811 itu mendatangkan 12 ekor atau enam pasang rusa yang berasal dari perbatasan India dan Nepal.Rusa-rusa ini kemudian dibiarkan lepas dan berkembang biak di lingkungan halaman istana. Kini rusa-rusa tersebut jumlahnya sudah mencapai 800-an. “Rusa-rusa tersebut tidak dikandangkan. Jadi mereka bebas berkeliaran di halaman,” jelas Nanung, seorang pemandu di istana itu. Tapi karena jumlahnya yang terus bertambah, beberapa kali pihak istana menyerahkan rusanya ke Taman Safari Indonesia. Bahkan pernah juga rusa-rusa ini diberikan kepada orang-orang yang memang mau memeliharanya. “Karena tempatnya sudah sangat sempit untuk jumlah yang besar itu,” lanjut Nanung.Tahun 1817, Prog G Reinwardt juga membangun sebuah kebun untuk tujuan ilmu pengetahuan di samping komplek Buitenzorg. Dengan menggunakan tanah seluas 111 hektar, kini kita masih bisa menikmati proyek sains yang kemudian dikenal sebagai Kebun Raya Bogor itu.Konferensi InternasionalKetika pemerintahan Republik Indonesia mulai terbentuk, penggunaan Buitenzorg yang kemudian berganti julukan dengan Istana Bogor itu semakin dimaksimalkan. Dari sinilah Istana Bogor kemudian juga menjadi saksi sejarah politik Indonesia. Bangunan ini lalu sering digunakan untuk menggelar konferensi internasional. Tanggal 28-29 Desember 1954 misalnya, dilangsungkan Konferensi Lima Negara. Lima hari terakhir di bulan Juli 1988 pembahasan masalah Kamboja dalam Jakarta Informal Meeting digelar juga di sana. Setelah itu menyusul pertemuan APEC tanggal 15 November 1994.Di sela-sela itu tentu agenda politik nasional Indonesia sering juga dibahas di dalamnya. Konon sebelum jatuh dari kekuasaannya, Soekrano, atau lebih dikenal dengan sebutan Bung Karno, pernah berniat memanggil Jenderal Ahmad Yani untuk menemuinya di istana tersebut. Rencananya jenderal yang dikenal tegas menghadapi PKI inilah yang diminta Bung Karno untuk menggantikan posisinya bila situasi makin genting. Tapi nyatanya sejarah malah mencatat Soeharto sebagai pengemban tugas yang berbuntut pada peralihan kekuasaan itu Tak banyak saksi hidup yang bisa bicara karena konon ada juga pembicaraan empat mata dilakukan di sana.Yang mana yang benar semuanya memang masih samar. Tentu hanya Istana Bogor ini saja yang tahu. Masuk Tidak BayarMengingat besarnya nilai sejarah yang dikandung Istana Bogor, maka rasa-rasanya tempat ini sangatlah bagus untuk dikunjungi sebagai bagian dari usaha pendidikan. Prosedur mengunjungi tempat itu tidaklah sulit. Pimpinan rombongan hanya tinggal mengajukan surat permohonan untuk memberitahu pengelola kapan kunjungan akan dilakukan. Surat permohonan ini harus diajukan seminggu sebelumnya dengan dilampiri daftar peserta rombongan rangkap empat yang akan diserahkan ke bagian posko penjagaan, arsip, penerima tamu dan juga pemandu. Bila tak mau terpaku pada birokrasi tersebut, Anda bisa mencoba masuk pada saat ulang tahun kota Bogor. Biasanya pada saat itu, yang perlu Anda lakukan hanya mendaftar pada panitia pelaksana. Rombongan akan diberangkatkan bila jumlahnya sudah mencapai 50 orang. Yang perlu diingat, bila Anda hendak berkunjung ke Istana Bogor, pakaian yang dikenakan harus rapi. Untuk wanita, tidak boleh menggunakan segala jenis celana panjang dan juga kaus. Sedang para pria tidak boleh menggunakan celana berbahan jeans dan juga kaus. Kalau tidak, jangan salahkan bila para provoost akan menolak Anda masuk.Untuk semua keperluan itu para pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Cukup mereka memberi imbalan pada pemandu yang tidak ditentukan besarnya ya….sesuai kebijaksanaan pengunjung tamu saja lah….Ijin yang cukup rumit malah diperlakukan pada media masa. Ijin peliputan dan publikasi ini hanya diberikan jika media itu mendapat ijin dari pengelola pusat istana kepresidenan di Sekretariat Negara. Prosedur ini berlaku juga untuk peliputan-peliputan istana lainnya seperti Istana Cipanas, istana Yogyakarta, istana Tampaksiring dan Istana Jakarta sendiri. Dengan prosedur ini tak sedikit wartawan yang kecele karena mereka terlanjur datang tapi belum bawa ijin. Senior (Joned Suryatmoko/Diana Yunita Sari)